Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?

Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm? - Hallo sahabat Asian movies Terbaru, Pada sharing Film kali ini yang berjudul Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?, saya telah menyediakan Asian movies Terbaru. mudah-mudahan isi postingan Asian movies yang saya tulis ini dapat anda Koleksi. okelah, ini dia Asian movies.

Asian movies : Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?
Judil : Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?

lihat juga


Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?

DALAM istilah seks, sering kita dengar kata fake orgasm atau berpura-pura mengalami orgasme, padahal sebenarnya tak merasakannya. Perilaku ini kerap ditunjukkan seseorang saat berhubungan intim dengan maksud menyenangkan atau menambah kepercayaan diri pasangannya.

Fakta membuktikan bahwa orgasme palsu banyak dilakukan kaum Hawa demi menyenangkan pasangannya. Wanita terkadang harus berpura-pura mencapai orgasme, padahal sebenarnya mereka tidak mengalaminya atau bahkan tidak menikmati seks itu sendiri karena berbagai faktor, seperti disfungsi seksual, baik pada pria atau wanita.

Suatu penelitian menyatakan, orgasme palsu sering dilakukan karena 90 persen wanita menilai kaum pria tak dapat membedakan orgasme yang palsu dan asli. Wanita juga terpaksa melakukan orgasme palsu supaya tak menyinggung atau mengecewakan pasangannya meski dalam hatinya mereka tidak puas.

Di mata psikolog yang mendalami permasalahan seksual, Zoya Dianaesthika Jusung MPsi, berpura-pura merasakan orgasme adalah tindakan yang sungguh merugikan, terutama bagi wanita. Dengan orgasme palsu, tujuan mencapai seks yang berkualitas dan memuaskan kedua belah pihak justru makin sulit tercapai.

"Wanita melakukan fake orgasm akan rugi sendiri. Berpura-pura orgasme artinya selain menipu dirinya, dia juga telah menipu pasangannya. Banyak wanita yang merasa dengan tidak mengomunikasikan fake orgasm akan menambah kepercayaan diri pasangannya, padahal sebenarnya tidak," ungkap konsultan seks dari Lembaga Penelitian Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, itu.

Kasus orgasme palsu di antaranya sering ditemukan pada wanita yang memiliki pasangan pengidap disfungsi ereksi (DE). Bukan rahasia lagi bila problem ereksi dapat menyebabkan wanita menjadi sulit terpuaskan sehingga untuk menghindari ketersinggungan saat beraksi di ranjang tak jarang wanita harus berpura-pura orgasme dan menyimpan rahasia ini dalam hatinya.

Zoya menyarankan, tindakan berpura-pura orgasme sebaiknya dihindari dan diganti dengan pendekatan yang lebih intim melalui komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan. Dalam mengomunikasikan perihal seks, baik pria atau wanita sebaiknya menyampaikannya dengan cara asertif, tidak saling menyinggung atau menyakiti satu sama lain.

"Cara penyampaian yang tidak menyakiti ini sangat penting. Misalnya, jangan sampai (seorang wanita) bilang 'Ah kamu jelek sekali atau lemah sekali sih'. Besok-besok, malah (si pria) akan makin lemah," ujarnya.

Supaya sama-sama menemukan kenikmatan dalam seks, pasangan dapat saling membimbing ke arah yang diinginkan dan mengutarakan bagaimana sebaiknya hubungan seks dilakukan. "Misalnya mengatakan ok that's right sebelah sini! That's good, keep continue doing this, Itu akan membantu si pria dan wanita untuk mendapatkan kepuasan," tambahnya.

Ada baiknya pula, setia pasangan menggunakan masa afterplay atau sesaat setelah aktivitas seks untuk dijadikan kesempatan berkomunikasi. "Saat afterplay dimanfaatkan untuk saling terbuka mengenai pengalaman seksual yang baru terjadi. Dan bagi para wanita jangan merasa malu untuk mengungkapkan apa yang dirasakan saat berhubungan dan apakah Anda mencapai orgasme atau tidak," ujarnya.

Ia menegaskan, pada prinsipnya pria dan wanita memiliki hak yang sama dalam mendapat kepuasan dan kenikmatan saat berhubungan seks. Kenikmatan dan kepuasan, lanjut Zoya, sebenarnya memiliki makna berbeda dalam konteks seks.

Kenikmatan atau pleasure biasanya lebih banyak berkaitan dengan hal-hal bersifat fisik dan genital, seperti rangsangan pada bagian tubuh atau titik tertentu, posisi dan trik berhubungan, dan sebagainya. "Sedangkan satisfaction itu banyak menyangkut efek psikologi atau kepuasan-kepuasan pada diri seorang individu. Yang artinya sesuatu yang melebihi kenikmatan," tandasnya.


Demikianlah Asian movies Terbaru Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?

Sekian Streaming Asian movies Terbaru Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Asian movies Terbaru kali ini.

Anda sedang membaca artikel Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm? dan artikel ini url permalinknya adalah http://temankuberkata.blogspot.com/2008/08/demi-pasangan-perlukah-fake-orgasm.html Drama Streaming Lainnya DRAMA ROMANCE COMEDY ACTION 2011 KOREAN MOVIE J-MOVIE 2010 THAI MOVIE HORROR 2008 ADVENTURE 2009 THRILLER KOREAN DRAMA NOT FOR KIDS TV SERIES 2006 FANTASY 2005 LOVE STORY ROMANTIC COMEDY 2004 2007 ANIMATION CRIME MYSTERY KOREANOVELA 2003 ,Demi Pasangan, Perlukah Fake Orgasm?CHINESE MOVIE FILIPINO MOVIE TAIWAN MOVIE SINGAPORE MOVIE SUPERNATURAL HISTORY JACKIE CHAN BEST OF JACKIE CHAN HONGKONG MOVIE MELODRAMA SCI-FI WAR FAMILY MARTIAL ARTS 1987 2002 JAPAN SERIES SPORTS 2001 JAPANESE DRAMA PHILIPPINE MOVIE DRUNKEN MASTER MUSIC SUSPENSE .